๐๐๐ HADITS PERTAMA BAGIAN III
ูููููุฉ ู ุฑุชุจุชุงู: ููุฉ ุงูุนู ูุ ูููุฉ ุงูู ุนู ูู ูู. ุฃู ุง ููุฉ ุงูุนู ู: ูู ุฑุชุจุชุงู ุฃูุถูุง: ุชู ููุฒ ุงูุนุจุงุฏุงุช ุนู ุงูุนุงุฏุงุช. ุงูุซุงููุฉ: ุชู ููุฒ ุงูุนุจุงุฏุงุช ุจุนุถูุง ุนู ุจุนุถ.
๐ Niat memiliki dua tingkatan, yaitu:
1โฃ Niat amalan.
2โฃ Niat untuk siapa amal itu dikerjakan?
๐ป Adapun niat amalan, ia memiliki dua tingkatan juga, yaitu:
1โฃ Niat untuk membedakan antara ibadah dengan adat kebiasaan.*
2โฃ Niat untuk membedakan antara satu jenis ibadah dengan ibadah yang lainnya.**
ูุฃู ุง ุงูู ุฑุชุจุฉ ุงูุซุงููุฉ: ููู ููุฉ ุงูู ุนู ูู ููุ ููู ุฃู ููุตุฏ ุงูุนุงู ู ุจุนู ูู ูุฌู ุงููู ุชุนุงูู ูุงูุฏุงุฑ ุงูุขุฎุฑุฉ.
๐ซ Adapun tingkatan kedua: yaitu niat untuk siapa amal itu dikerjakan? yaitu hendaknya orang yang beramal meniatkan dengan amalnya tersebut untuk mengharapkan wajah Allah Ta’ala semata dan negeri akhirat.***
ูููฐููุง ูุชูุงูุช ุงูุฎูู ุชูุงูุชูุง ูุง ูุนูู ู ุฅูุง ุงูููุ ููุคุฌุฑ ุงูุฅูุณุงู ุนูู ูุฏุฑ ููุชู ุฅุฐุง ุชุนุฐุฑ ุนููู ุงูุนู ูุ ููุงู ู ู ููุชู ุฃูู ูููุง ุงูุนุฐุฑ ููุนูู ููู ุฐูู ุงูุนู ูุ ูู ุง ูุงู ๏ทบ: ยซู ู ู ุฑุถ ุฃู ุณุงูุฑ ูุชุจ ูู ู ุง ูุงู ูุนู ู ุตุญูุญูุง ู ููู ูุงยป (ุฃุฎุฑุฌู ุงูุจุฎุงุฑู: ูขูฉูฉูฉ).
๐ฅ Pada tingkatan kedua inilah manusia bertingkat-tingkat kedudukannya dengan perbedaan yang hanya diketahui oleh Allah ‘azza wajalla.
๐ Manusia akan diberi balasan sesuai dengan kadar niatnya yang ini, apabila ia belum bisa mengamalkannya dalam keadaan ia berniat kalau bukan karena udzur tersebut niscaya dia akan mengamalkannya. Sebagaimana sabda Nabi ๏ทบ,
๐ “Barangsiapa yang sakit atau sedang safar (perjalanan jauh), maka akan dicatat baginya pahala yang biasa dia kerjakan ketika sehat dan mukim (tidak safar).” (HR. Bukhari: 2999)
ูุงู ุจุนุถูู : ยซูู ุตููุช ูุชุงุจูุง ูู ุงููููุ ูุตุฏุฑุช ูู ุจุงุจ ู ู ุฃุจูุงุจู ุจุญุฏูุซ ุนู ุฑ ูุฐุงยป.
๐ Berkata sebagian ulama, “Seandainya aku menulis kitab tentang fikih, niscaya aku akan membuka pada setiap babnya dengan hadits Umar radhiyallahu ‘anhu ini.”
ูุงูููุฉ ุชุฏุฎู ูู ุฃุจูุงุจ ุงูููู ูููุงุ ูุฃููุง ุดุฑุท ูุฌู ูุน ุงูุฃุนู ุงูุ ูุงูุนุจุฑุฉ ุนูู ู ุง ูู ุงูููุจุ ูุง ุนูู ู ุง ูููุธ ุจู ุงููุณุงู ุฅุฐุง ุฎุงูู ู ุง ูู ุงูููุจ ูู ุงูุนุจุงุฏุงุช ูุงูู ุนุงู ูุงุช ูุฌู ูุน ุงูุนููุฏ.
๐ Niat masuk ke dalam seluruh pembahasan bab-bab fikih. Karena niat adalah syarat bagi seluruh amalan. Dan yang menjadi patokan adalah apa yang ada di dalam hati, bukan apa yang diucapkan oleh lisan, apabila yang diucapkan oleh lisan menyelisihi apa yang ada di dalam hati dan hal ini dalam seluruh ibadah, muamalah (seperti transaksi jual beli dan lainnya, pent) dan seluruh jenis akad perjanjian.
==========
๐๐ At Ta’liqaat ‘ala Umdatil Ahkam, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah, hlm. 24.
*Seperti mandi dengan niat untuk menghilangkan hadats besar, maka mandinya dianggap ibadah. Namun, apabila hanya sekadar untuk membersihkan badan, mandinya dianggap adat kebiasaan.
**Seperti ketika seseorang sholat dua rakaat. Maka dengan niat akan terbedakan, apakah ia akan melaksanakan sholat dhuha, tahiyatul masjid, istikharah atau yang lainnya.
***Apabila ia tidak meniatkan seperti itu, maka ia akan terjatuh ke dalam perbuatan syirik.
๐ WhatsApp Salafy Cirebon
โฏ Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
๐ฅ Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com
๐ณ Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiah