Al-Imam Abul Hasan Al-Asy’ari rahimahullah Ta’ala berkata:

ูˆุฑุฃูŠู†ุง ุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ุฌู…ูŠุนุง ูŠุฑูุนูˆู† ุฃูŠุฏูŠู‡ู… ุฅุฐุง ุฏุนูˆุง ู†ุญูˆ ุงู„ุณู…ุงุก ู„ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ู…ุณุชูˆ ุนู„ู‰ ุงู„ุนุฑุด ุงู„ุฐูŠ ู‡ูˆ ููˆู‚ ุงู„ุณู…ุงูˆุงุชุŒ ูู„ูˆู„ุง ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ุนุฒ ูˆุฌู„ ุนู„ู‰ ุงู„ุนุฑุด ู„ู… ูŠุฑูุนูˆุง ุฃูŠุฏูŠู‡ู… ู†ุญูˆ ุงู„ุนุฑุด….

“Dan Kami melihat kaum muslimin seluruhnya mengangkat tangan-tangan mereka ke arah langit ketika mereka berdoa, KARENA sesungguhnya Allah Taโ€™ala TINGGI DI ATAS ‘ARSY-NYA, yang mana Arsy itu di atas semua langitlangit. Kalaulah bukan karena Allah Azza wa Jalla di atas Arsy, maka mereka tidak akan mengangkat tangan tangan mereka ke arah ‘arsy”.

Beliau juga berkata:

“ูˆู‚ุฏ ู‚ุงู„ ู‚ุงุฆู„ูˆู† ู…ู† ุงู„ู…ุนุชุฒู„ุฉ ูˆุงู„ุฌู‡ู…ูŠุฉ ูˆุงู„ุญุฑูˆุฑูŠุฉ: ุฅู† ู…ุนู†ู‰ ู‚ูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰:

{ุงู„ุฑุญู…ู† ุนู„ู‰ ุงู„ุนุฑุด ุงุณุชูˆู‰}(5/20)

ุฃู†ู‡ ุงุณุชูˆู„ู‰ ูˆู…ู„ูƒ ูˆู‚ู‡ุฑุŒ ูˆุฃู† ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ููŠ ูƒู„ ู…ูƒุงู†. ูˆุฌุญุฏูˆุง ุฃู† ูŠูƒูˆู† ุงู„ู„ู‡ ุนุฒ ูˆ ุฌู„ ู…ุณุชูˆ ุนู„ู‰ ุนุฑุดู‡ ูƒู…ุง ู‚ุงู„ ุฃู‡ู„ ุงู„ุญู‚ุŒ ูˆุฐู‡ุจูˆุง ููŠ ุงู„ุงุณุชูˆุงุก ุฅู„ู‰ ุงู„ู‚ุฏุฑุฉ

“Dan telah berkata dari kalangan orang-orang Mu’tazilah, Jahmiyyah, dan Haruriyyah (Khawarij): “Sesungguhnya makna:

{ุงู„ุฑุญู…ู† ุนู„ู‰ ุงู„ุนุฑุด ุงุณุชูˆู‰}

Adalah Allah MENGUASAI dan memiliki arsy, dan sesungguhnya Allah ada di mana mana,”… mereka mengingkari bahwa Allah tinggi di atas ‘Arsy sebagaimana yang yang dikatakan ahlul haq. Dan mereka berpendapat bahwa istiwa’ artinya menguasai.”

๐Ÿ“š (Al-Ibanah ‘An Ushul Ad-Diyanah Daar Ibnu Zaiduun Cetakan pertama Beirut, halaman 34)

NB :

Kitab Al-Ibanah ini ditulis oleh Abul Hasan Al-Asy’ari pada masa setelah beliau bertaubat dari keyakinannya Mu’tazilah

Pelajaran yang bisa kita ambil :

1. Imam Abul Hasan Al-Asy’ari berpendapat Bahwa Allah di atas ‘Arsy sesuai dengan keagungannya.

2. Menurut beliau: Yang mengatakan bahwa Allah ada di mana-mana (di semua tempat) adalah pendapat dari golongan sesat seperti Mu’tazilah, Jahmiyyah dan Haruriyyah.

3. Menurut beliau: keyakinan bahwa Allah tinggi di atas Arsy adalah keyakinan ahlul haq.

4. Kalau mau dilihat kelompok Asy’ariyyah sekarang itu seperti Mu’tazilah karena mentakwil istiwa dengan istawla (menguasai).

5. Kalau langit adalah kiblat doa, maka tidak sah doa kecuali harus ke atas langit.

6. Kiblat doa adalah kiblat shalat, oleh karena inilah disunnahkan bagi orang yang berdoa untuk menghadap kiblat.

Siapa mengatakan bahwa doa memiliki kiblat sendiri, bukan kiblat yang sama dengan sholat, itu artinya ada dua kiblat dalam Islam ini: kiblat kaโ€™bah dan kiblat langit. Ini pernyataan yang tidak ada asal usulnya dari para salaf atau para sahabat.

7. Silahkan untuk membacaย  bantahahan lainnya bahwa langit bukan kiblat doa dalam kitab Syarh Aqidah Ath-Thawiyyah karya Ibnu Abil ‘Izz Al-Hanafi rahimahullah Ta’ala

Wallahu a’lam bish shawaaab

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด

๐ŸŒŽ WhatsApp Salafy Cirebon
โฏ Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
๐Ÿ–ฅ Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com

๐Ÿ“ณ Menyajikan artikel fardah ilmiah

By

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.