✍️ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Demikian pula yang diada-adakan oleh sebagian orang berupa merayakan Maulid Nabi sebagai hari raya, padahal ada perbedaan pendapat kapan lahirnya beliau.

Merayakan Maulid Nabi, ada kalanya dalam rangka menyaingi orang nasrani pada perayaan kelahiran nabi Isa, atau karena mencintai nabi shalallahu alaihi wa salam dan memuliakannya.

Allah hanya memberikan pahala kepada mereka karena kecintaan mereka kepada Nabi, dan bukan karena kebid’ahan yang diada-adakan oleh mereka.

Sesungguhnya hal ini tidak pernah dilakukan oleh salaf (generasi pertama umat Islam) meskipun mereka mampu untuk mengerjakannya dan tidak ada penghalangnya.

Seandainya hal itu merupakan kebaikan yang murni atau lebih kuat kebaikannya niscaya salaf adalah generasi yang paling berhak untuk merayakannya daripada kita (generasi terakhir umat ini). Karena mereka sangat mencintai dan memuliakan Nabi shalallahu alaihi wa salam daripada kita, dan mereka lebih bersemangat dalam kebaikan dan amal salehnya.”

📚 Sumber: Kitab Iqtidha’us Shirathil Mustaqim (jilid 1/hlm. 295).


قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله تعالى:
وكذلك ما يحدثه بعض الناس ، إما مضاهاة للنصارى في ميلاد عيسى عليه السلام ، وإما محبة للنبي صلى الله عليه وسلم وتعظيما له ، والله قد يثيبهم على المحبة والاجتهاد ، لا على البدع: من اتخاذ مولد النبي صلى الله عليه وسلم عيدا مع اختلاف الناس في مولده ﻓﺈﻥ ﻫﺬا ﻟﻢ ﻳﻔﻌﻠﻪ اﻟﺴﻠﻒ ﻣﻊ ﻗﻴﺎﻡ اﻟﻤﻘﺘﻀﻲ ﻟﻪ ﻭﻋﺪﻡ اﻟﻤﺎﻧﻊ ﻣﻨﻪ ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻫﺬا ﺧﻴﺮاً ﻣﺤﻀﺎً ﺃﻭ ﺭاﺟﺤﺎً ﻟﻜﺎﻥ اﻟﺴﻠﻒ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ ﺃﺣﻖ ﺑﻪ ﻣﻨﺎ ﻓﺈﻧﻬﻢ ﻛﺎﻧﻮا ﺃﺷﺪ ﻣﺤﺒﺔ ﻟﺮﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ – ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻭﺗﻌﻈﻴﻤﺎً ﻟﻪ ﻣﻨﺎ ﻭﻫﻢ ﻋﻠﻰ اﻟﺨﻴﺮ ﺃﺣﺮﺹ).

📚 اقتضاء الصراط المستقيم (٢٩٥/١).

🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾

🌎 WhatsApp Salafy Cirebon
⏯ Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
🖥 Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com

📳 Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiah

By

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.