Dari Sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ู…ูŽู† ุตุงู…ูŽ ุฑู…ุถุงู†ูŽ ุŒ ูˆู‚ุงู…ูŽู‡ูุŒ ุฅูŠู…ุงู†ู‹ุง ูˆุงุญุชุณุงุจู‹ุง ุŒ ุบูููุฑูŽ ู„ูŽู‡ู ู…ุง ุชู‚ุฏู‘ูŽู…ูŽ ู…ู† ุฐู†ุจูู‡ูุŒ ูˆู…ูŽู† ู‚ุงู…ูŽ ู„ูŠู„ุฉูŽ ุงู„ู‚ุฏุฑู ุฅูŠู…ุงู†ู‹ุง ูˆุงุญุชูุณุงุจู‹ุง ุบูููุฑูŽ ู„ูŽู‡ู ู…ุง ุชู‚ุฏู‘ูŽู…ูŽ ู…ู† ุฐู†ุจูู‡ู

“Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dan shalat tarawih padanya karena iman dan mengharapkan (pahala) niscaya Allah akan ampuni dosanyaย  telah lalu. Dan barangsiapa yangย  shalat tarawih pada malam lailatul qadr dengan karena iman dan mengharapkan (pahala), niscaya akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (Imam At-Tirmidzi berkata: Shahih, hadits tersebut terdapat dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi nomor : 683)

Asy-Syaikh Ibrahim bin Abdillah Al-Mazru’i hafizhahullah ta’ala berkata:

ุฃุตู„ ู‡ุฐุง ุงู„ุญุฏูŠุซ ููŠ ุงู„ุตุญูŠุญูŠู† ูƒู…ุง ู‡ูˆ ู…ุนู„ูˆู… ุŒ ู„ูƒู† ุฌุงุกุช ุงู„ุซู„ุงุซ ู‡ู†ุง ููŠ ู„ูุธ ูˆุงุญุฏ ุŒ ุตูŠุงู… ุฑู…ุถุงู† ุŒ ูˆู‚ูŠุงู… ุฑู…ุถุงู†ุŒ ูˆู‚ูŠุงู… ู„ูŠู„ุฉ ุงู„ู‚ุฏุฑ ุŒ ูˆู‡ุฐุง ุฃูŠุถุงู‹ ูŠุฏู„ ุนู„ู‰ ูุถู„ ุตูŠุงู… ุดู‡ุฑ ุฑู…ุถุงู† ุŒ ูˆูุถู„ ู‚ูŠุงู…ู‡ ูˆูุถู„ ู‚ูŠุงู… ู„ูŠู„ุฉ ุงู„ู‚ุฏุฑ ุŒ ูˆู‡ูˆ ุบูุฑ ู„ู‡ ู…ุง ุชู‚ุฏู… ู…ู† ุฐู†ุจู‡ ุŒ ู„ูƒู† ุจุดุฑุทูŠู† : ุฃูŠู…ุงู†ุงู‹ .ุฃุญุชุณุงุจุงู‹ ุŒุฃูŠ ู…ุตุฏู‚ุงู‹ ุจุงู„ู„ู‡ ุŒ ุนุฒ ูˆุฌู„ ูˆุจุซูˆุงุจู‡ ูˆู…ุญุชุณุจุงู‹ ุงู„ุฃุฌุฑุŒย  ู…ุฎู„ุตุงู‹ ู„ู„ู‡ ุนุฒ ูˆุฌู„ ููŠ ุตูŠุงู…ู‡ ูˆู‚ูŠุงู…ู‡ุŒ ูŠุฑุฌูˆ ุซูˆุงุจู‡ ุŒ ุฅูŠู…ุงู†ุง ูˆุงุญุชุณุงุจุง ุŒย  ูŠุญุชุณุจ ุงู„ุฃุฌุฑ ูˆุงู„ุซูˆุงุจ ู…ู† ู‡ุฐุง ุงู„ุตูŠุงู… ูˆุงู„ู‚ูŠุงู…ุŒ ูุฅุฐุง ุงุณุชูˆูู‰ ู‡ุฐูŠู† ุงู„ุดุฑุทูŠู† ุบูุฑ ู„ู‡ ู…ุง ุชู‚ุฏู… ู…ู† ุฐู†ุจู‡ุŒย  ูุนู„ูŠู†ุง ุฃู† ู†ุฌุชู‡ุฏ ููŠ ู‡ุฐุง ุงู„ุดู‡ุฑ ูˆู†ุฎู„ุต ู„ู„ู‡ ุนุฒ ูˆุฌู„.

“Asal hadits ini adalah dalam shahih Bukhari dan Muslim sebagaimana yang telah diketahui, tetapi datang tiga amalan di sini dalam satu lafaz :

  • Puasa Ramadan
  • Qiyam Ramadan
  • Qiyam Lailatul Qadar

Ini juga menunjukkan keutamaan berpuasa pada bulan Ramadan, qiyam pada bulan Ramadan dan qiyam pada lailatul qadar, yaitu diampuni dosanya yang telah lalu, tetapi dengan dua syarat:

  1. Karena keimanan
  2. Dan karena mengharapkan

Yakni:

ยค Membenarkan Allah ‘Azza wa Jalla, membenarkan pahala-Ny,a dan mengharapkan pahalanya

ยค Mengikhlaskan karena Allah ‘Azza wa Jalla pada puasanya dan qiyamnya, dan mengharapkan pahalanya,

Karena keimanan dan mengharapkan, dia mengharapkan balasan dan pahala dari puasa dan qiyam ini.

Apabila telah terpenuhi dua syarat ini, niscaya dia akan diampuni dosanya yang telah lalu. Sehingga wajib bagi kita untuk bersungguh-sungguh pada bulan ini dan kita mengikhlaskan untuk Allah ‘Azza wa Jalla.”

Sumber: Tsalฤtsลซna Nashshan Fi Ahkฤmish Shiyฤm (bagian ke-6) halaman 3.

????????????????????????????????????????????

???? WhatsApp Salafy Cirebon
โฏ Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
???? Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com

LIVE STREAMING RADIO INDAH SIAR 91.8 FM

???? Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiah

By

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.