✍ Penulis: Asy-Syaikh Hamid bin Khamis Al-Junaibi hafizhahullah
MASALAH 2
Disyariatkan takbir muqayyad setelah shalat-shalat wajib, dimulai dari shalat shubuh di hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga shalat ashar tanggal 13 Dzulhijjah dengan kesepakatan kaum muslimin.
Dari Ali radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya beliau bertakbir setelah shalat subuh di hari Arafah hingga shalat ashar pada hari terakhir dari hari-hari tasyriq. Beliau bertakbir setelah shalat ashar. [Shahih, Ibnu Abi Syaibah (5641)]
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya beliau bertakbir setelah shalat shubuh di hari Arafah hingga hari terakhir dari hari-hari tasyriq. Beliau tidak bertakbir ketika maghrib (karena sudah masuk hari baru, 14 Dzulhijjah). Beliau bertakbir dengan:
الله أكبر كبيرا، الله أكبر كبيرا، الله أكبر وأجل، الله أكبر ولله الحمد
[Shahih, Ibnu Abi Syaibah (5646)]
Para ulama berselisih tentang takbir muqayyad setelah shalat-shalat wajib di malam dan pagi Idul Fitri. Karena tidak adanya riwayat yang datang dari Nabi ﷺ dan tidak pula dari para sahabat radhiyallahu ‘anhum.
Adapun yang berpendapat bahwa hal tersebut disyariatkan, maka itu adalah kiyas dengan amalan saat Idul Adha. Pendapat ini memiliki sisi yang kuat. Dan kaum muslimin pun melakukan amalan itu.
???? Sumber:
[#مطوية] الأحكام المختصرة لصلاة العيدين
✍ للشيخ : حامد بن خميس الجنيبي#السنة #الصلاة #الإمارات #عيد_الفطر#مطويات_شبكة_بينونة_للعلوم_الشرعية
📥 للتحميل : https://t.co/YdtDRJUBdj pic.twitter.com/WMygl8N3nN— شبكة بينونة (@BaynoonaNet) April 29, 2022
???? WhatsApp Salafy Cirebon
⏯ Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
???? Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com
???? Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiah